Khamis, 5 Mac 2020

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah



Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat

tulisan arab basmalah
Dengan menyebut nama Allah yangMahapemurah lagi Mahapenyayang.
tulisan arab surat albaqarah ayat 1
Aliflaam miim. 

(QS. Al-Baqarah:1)

Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai huruf-huruf potongan yang terdapat pada awal beberapa surat. Di antara mereka ada yang mengatakan, bahwa itu merupakan huruf-huruf yang hanya Allah sendiri yang mengetahui maknanya. Maka mereka mengembalikan ilmu mengenai hal itu kepada Allah dengan tidak menafsirkannya. Pendapat ini dinukil al-Qurthubi dalam tafsirnya dari Abu Bakar, Umar, Utsman, ‘Ali, dan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhum.

Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam mengatakan, huruf-huruf itu adalah nama-nama surat al-Qur’an. Dalam tafsirnya, al-Allamah Abul Qasim Mahmud bin Umar az- Zamakhsyari menyatakan bahwa hal tersebut menjadi kesepakatan banyak ulama. (Dha’if, telah disampaikan oleh Ibnul Jauzi dalam kitab al-`Ilal al-Mutanaahtyah [1/149]).

Beliau juga menukil dari Sibawaih bahwa ia menegaskan dan memperkuat hal itu. Berdasarkan hadits dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah pernah membaca surat Alif laam mim as-Sajdah, (Surat as-Sajdah) dan hal ata ‘ala al-Insan (Surat al-Insan) pada shalat subuh pada hari Jum’at.

Sebagian ulama meringkas masalah ini dengan menyatakan: “Tidak diragukan lagi bahwa huruf-huruf ini tidak diturunkan Allah dengan sia-sia dan tanpa makna. Orang yang tidak tahu mengatakan bahwa “Di dalam al-Qur’an terdapat suatu hal yang tidak memiliki makna sama sekali,” ini merupakan kesalahan besar. Karena ternyata sesuatu yang dimaksud itu pada hakekatnya memiliki makna, jika kami mendapatkan riwayat yang benar dari Nabi tentu kami akan menerimanya, dan jika tidak, maka kami akan menyerahkan maknanya kepada Allah, seraya berucap: “Kami beriman kepadanya. Semuanya berasal dari sisi Rabb kami.”

Dan para ulama sendiri belum memiliki kesepakatan mengenai huruf-huruf tersebut, dan mereka masih berbeda pendapat. Barangsiapa yang menemukan pendapat yang didasarkan pada dalil yang kuat, maka hendaklah ia mengikutinya, jika tidak, maka hendaklah ia menyerahkan maknanya kepada Allah A hingga diperoleh kejelasan mengenai hal tersebut.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

MENERAJUI KESEJAHTERAAN SELANGOR