Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat
Dengan
menyebut nama Allah yangMahapemurah lagi Mahapenyayang.
Aliflaam
miim.
(QS. Al-Baqarah:1)
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai huruf-huruf
potongan yang terdapat pada awal beberapa surat. Di antara mereka ada yang
mengatakan, bahwa itu merupakan huruf-huruf yang hanya Allah sendiri yang
mengetahui maknanya. Maka mereka mengembalikan ilmu mengenai hal itu kepada
Allah dengan tidak menafsirkannya. Pendapat ini dinukil al-Qurthubi dalam
tafsirnya dari Abu Bakar, Umar, Utsman, ‘Ali, dan Ibnu Mas’ud radhiallahu
‘anhum.
Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam mengatakan, huruf-huruf itu
adalah nama-nama surat al-Qur’an. Dalam tafsirnya, al-Allamah Abul Qasim Mahmud
bin Umar az- Zamakhsyari menyatakan bahwa hal tersebut menjadi kesepakatan
banyak ulama. (Dha’if, telah disampaikan oleh Ibnul Jauzi dalam kitab al-`Ilal
al-Mutanaahtyah [1/149]).
Beliau juga menukil dari Sibawaih bahwa ia menegaskan dan
memperkuat hal itu. Berdasarkan hadits dalam kitab Shahih al-Bukhari dan
Muslim, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah pernah membaca surat Alif laam mim
as-Sajdah, (Surat as-Sajdah) dan hal ata ‘ala al-Insan (Surat al-Insan) pada
shalat subuh pada hari Jum’at.
Sebagian ulama meringkas masalah ini dengan menyatakan:
“Tidak diragukan lagi bahwa huruf-huruf ini tidak diturunkan Allah dengan
sia-sia dan tanpa makna. Orang yang tidak tahu mengatakan bahwa “Di dalam al-Qur’an
terdapat suatu hal yang tidak memiliki makna sama sekali,” ini merupakan
kesalahan besar. Karena ternyata sesuatu yang dimaksud itu pada hakekatnya
memiliki makna, jika kami mendapatkan riwayat yang benar dari Nabi tentu kami
akan menerimanya, dan jika tidak, maka kami akan menyerahkan maknanya kepada
Allah, seraya berucap: “Kami beriman kepadanya. Semuanya berasal dari sisi Rabb
kami.”
Dan para ulama sendiri belum memiliki kesepakatan mengenai
huruf-huruf tersebut, dan mereka masih berbeda pendapat. Barangsiapa yang
menemukan pendapat yang didasarkan pada dalil yang kuat, maka hendaklah ia
mengikutinya, jika tidak, maka hendaklah ia menyerahkan maknanya kepada Allah A
hingga diperoleh kejelasan mengenai hal tersebut.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan