Selasa, 28 Jun 2011

Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw; Kewajiban Umat Melawan Kejahatan Zionis

Segala Puji hanya milik Allah, salawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang mendukungnya.. selanjutnya..
Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta alam”. (Al-Anbiya:107)
Bahwa misi diutusnya nabi Muhammad saw adalah untuk menyelamatkan manusia, dari berbagai tindak tirani dan kezhaliman, penindasan dan kekerasan, dan untuk itu nabi saw –dan orang-orang yang bersamanya- telah membayar dengan harga mahal dalam rangka menunaikan dakwah ini dalam bentuk pengorbanan mereka; dengan jiwa, waktu, keluarga dan harta mereka; guna memberikan kesenangan dan ketenangan hati manusia melalui agama Allah, sehingga -dengan demikian- mereka berhak menggapai kemenangan dari Allah, karena kemenangan Allah datang secara sukarela untuk mereka yang mendukungnya. Allah SWT berfirman:
إِن تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ
“Jika kalian menolong Allah maka Allah akan menolong kalian”. (Muhammad: 7).
Kejahatan hari ini adalah akumulasi kejahatan masa lalu
Dari sini hadir peringatan Isra dan Mi’raj sebagai awal episode baru dari sebuah pengorbanan, bahwa ujian yang telah berlalu adalah sebuah deklarasi akan fakta ini, dalam rangka menghadapi dan melawan rencana jahat yang dipimpin oleh setan dan dilaksanakan oleh para pemimpin dari orang-orang kafir dan pengikut mereka, melalui blokade ekonomi, yang telah berlangsung selama tiga tahun. Dalam hadits shahih disebutkan bahwa mereka
جُهِدوا حتى أكلوا الخبط وورق الشجر
“mereka bekerja keras sampai makan kayu dan dedaunan dari pepohonan “,
Dalam hal ini terjadi penghancuran keluarga dalam bentuk propaganda terorisme dan penyiksaan, sebagaimana yang disebutkan dalam sirah nabi saw:
صبرًا آل ياسر؛ فإن موعدكم الجنة
“Bersabarlah wahai keluarga Yasir; balasan untuk kalian adalah surga”,
Sebagaimana pula terdapat penghancuran di dalam masyarakat melalui penyebaran kejahatan dan dosa serta kemaksiatan, untuk menyebarkan fitnah terhadap umat Islam akan agama mereka. Dan apa yang dilakukan Zionis saat ini dan orang-orang zhalim dan ahlul batil serta orang-orang yang bersekutu dengan mereka; merupakan akumulasi dari tindak kejahatan yang dilakukan umat masa lalu, dan merupakan kejahatan internasional dan pengabaian kebebasan bangsa, seperti blokade (pengepungan) dan pendudukan negara kita untuk menjarah kekayaan kita, menebar isu terorisme, permusuhan dan perpecahan di antara anak bangsa dari satu negara; untuk melemahkan kekuatan mereka, dan melakukan sabotase sistematis berupa penipuan, penyiksaan, penjarahan, dan pembunuhan kehendak rakyat dalam setiap gerakan menuju kebangkitan, atau keinginan untuk berubah, atau tuntutan reformasi; untuk mengokohkan tirani dan kerusakan.
Kejahatan-kejahatan ini hadir untuk memperdalam akan fakta tentang Isra dan Mi’raj, bahwa jihad adalah sarana ampuh yang dapat menghancurkan rencana setan dan antek-anteknya, dan perlawanan merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan hak-hak dirampas, serta bekerja secara berkesinambungan merupakan bentuk pembangunan yang hikiki untuk diri, keluarga, masyarakat, dan tanah air kita.
Sungguh serupa hari ini dengan masa lalu!
Sungguh serupa hari ini dengan masa lalu!! Bahwa orang-orang yang terblokade dari generasi awal menjadi bagian dari ujian dalam rangka menuju kemuliaan dan kehormatan, sehingga bertambah ketegaran dan keteguhan dalam keimanan, aqidah dan perlawanan mereka, karena itu selamat bagi mereka yang melakukan perlawanan terhadap blockade dan pendudukan, dan orang-orang yang merdeka yang berusaha melakukan perubahan dan membangun kehidupan Islam yang bersih untuk negeri mereka.
Sungguh serupa hari ini dengan masa lalu!! Bahwa tubuh yang satu menjadi realita yang hidup dan nyata dalam mempertahankan bait nubuwah. Bahwa ummul mukminin Khadijah telah menginfakkan seluruh harta dan kekayaannya untuk orang-orang yang terblokade, sekalipun beliau menderita sakit dan menjadi sebab kematiannya .. Tubuh yang menyatu ini dapat kita saksikan saat ini terus meningkat. Karena itu selamat atas kebangkitan ini dalam rangka membantu orang-orang yang terblokade dan merekonstruksi Gaza, dan seruan bagi orang-orang kaya bahwa investasi terbesar untuk kalian adalah merekonstruksi bangunan Negara kalian, terutama Negara yang terblokade dan diduduki, dan bukan di bank-bank yang akhirnya uang tersebut digunakan untuk kematian kalian dan membantai kalian!. Terutama Pada saat bangsa di dunia mengecam negara-negara kaya bersatu untuk melakukan pembantaian!! Allah SWT berfirman:
هَا أَنْتُمْ هَؤُلاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir Sesungguhnya Dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini”. (Muhammad: 38).
Kebenaran akan tetap kekal
Mari kita semua mengingat kembali ketika Allah SWT menceritakan kepada kita fakta ini, yang hadir dengan bahasa yang paling fasih dan gamblang.  Allah berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِه
“Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya pada malam hari”. (Al-Isra:1)
Bahwa dukungan dan pertolongan Allah tidak akan turun kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang tidak pernah rela tunduk kecuali kepada-Nya, dan tidak mau menyerahkan diri kepada selain-Nya, karena itu apakah kita telah mewujudkan penghambaan diri kita kepada-Nya.  Allah berfirman:
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ* إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ* وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ
“Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) Sesungguhnya mereka Itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan Sesungguhnya tentara KamiItulah yang pasti menang”. (Ash-Shaffaat: 171-173).
Firman Allah “di malam hari” (tidak ada setelah gelap kecuali terang) Allah menjadikan waktu malam untuk memberikan keyakinan bahwa waktu malam (gelap) telah meliputi umat sekalipun waktunya panjang namun pasti akan sirna. Apakah masing-masing dari kita menyadari akan harapan nan indah ini?! Allah SWT berfirman:
مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
“ Dari masjid haram (Mekah) ke masjid Al-Aqsha yang Kami berkahi disekelilingnya”. (Al-Isra:1)
Dibaitul maqdis nabi saw menjadi imam atas para nabi, untuk menyatakan kesatuan Islam dalam kepemimpinan Islam atas semuanya!, Dan dari baitul maqdis naik ke langit, Allah berfirman:
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى* مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى* أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى
“Lalu Dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka Apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?” (An-Najm:10-13)
Allah berfirman:
لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
“Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (An-Najm:18)
Ayat-ayat ini telah hadir menjelaskan akan hakikat rihlah yang penuh berkah, yang dimunculkan oleh Islam pada marhalah baru untuk menyelamatkan dunia dari kekajahatan manusia, demikianlah yang dilakukan oleh pemimpin pertama umat, beliau berkata kepada mereka yang memujinya saat muncul: – oleh karena umat manusia mendustakan dakwanya- : “Meskiipun mereka mendustakanku,” karena itu beliau mewariskan kepadapara duat risalah yang sangat penting dan murni, namun kedustaan bagaimanapun bentuknya pasti akan hilang dan sirna, sementara kebenaran pasti akan tetap kekal.
Oleh karena itulah para ulama setiap tahunnya melakukan pertemuan di baitul maqdis: terutama pada saat diselenggarakannya peringatan Isra dan Mi’raj, walaupun terjadi sejak tahun 67 an terjadi krisis dan menghentikan pertemuan tersebut, dan hingga sekarang kejahatan-kejahatan Zionis menjadi penghalang diadakannya pertemuan tahunan tersebut, begitpula kejahatan dinding pemisah untuk mengurung Al-Quds, penghancuran rumah mereka, pengrusakan tanah pertanian mereka, pengusiran orang-orangnya, dan secara terus menerus berusaha menghancurkan Masjid Al-Aqsa, disaksikan oleh mata dan di dengar oleh telinga dunia.
Meskipun semua itu terjadi namun hari esok adalah milik kita dan kelak kita bisa shalat di dalamnya, dan kelak Allah mewujudkan janji-Nya:
وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ
“Sungguh mereka akan masuk ke masjid (Al-Aqsha) sebaimana mereka memasukinya pertama kali”. (Al-Isra: 7)
Dan di sini saya mengirim salam dan seruan: salam kepada persatuan ulama muslimin yang sedang mengadakan pertemuan di Turki, seolah-olah mereka terinspirasi oleh kemuliaan masa lalu umat Islam, dan persatuan mereka yang berada di bawah bendera Islam.  Allah berfirman:
إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً, وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
“Sungguh umat ini adalah umat yang satu, dan Aku adalah Tuhan kalian, maka sembahlah Aku” (Al-Anbiya: 92).
Adapun seruannya adalah bahwa saya mengajak kepada para ulama untuk segera pergi setelah selesai mengadakan pertemuan di Turki menuju Gaza; menuntut kepada dunia untuk mengakhiri blokade brutal yang telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut, dan disana memproklamirkan seruan: “bahwa pertemuan kami berikutnya – akan diadakan di Al-Quds inysa Allah seperti sebelumnya – dan Allah Maha Perkasa atas itu semua. “
Tugas kita terhadap hakikat Isra dan Mi’raj
* Tugas yang paling utama dan penting saat ini adalah memperkuat dan terus menerus meminta pertolongan dan dukungan kepada Allah dengan senantiasa menjaga hubungan baik kepada-Nya, dengan senantiasa menunaikan Mi’raj harian kita sebagai realisasi kesempurnaan ibadah kepada-Nya, memelihara hidayah yang telah dianugrahkan kepada kita, yaitu shalat, khususnya shalat fajar. Karena eratnya hubungan ini sebagai jalan satu-satunya untuk mengembalikan dan menyelamatkan Al-Aqsha. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa hubungan yang erat diawali antara shalat dan Masjid Al Aqsha, sebagai qiblat pertama yang umat Islam menghadapkan wajah mereka kesana, baik di Mekah maupun di Madinah selama kurang lebih enam belas bulan lamanya.
* Dan diantara tugas kita saat ini adalah bahwa selamanya kita tidak akan pernah mau menerima perdamaian (tunduk), menyerah dan berada dalam kehinaan, kita berada di jalan menuju perubahan dan reformasi, Imam al-Banna melalui pelajaran dan ibrah Isra dan Mi’raj berkata: “seakan-akan Allah berkata kepada umat ini: wahai umat yang tidak menerima nabinya kecuali dengan menelaah dihadapan Allah dengan penuh kehormatan, janganlah kalian terus rela berada dalam kehinaan PBB, janganlah kalian rela dengan kehinaan, namun hendaklah kalian senantiasa memiliki kemuliaan, dan jangan menyangka bahwa meneladani Nabi saw dalam satu hal saja namun dalam segala hal. Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu ”. (Al-Ahzab:21).
* Diantara tugas kita saat ini adalah menghidupkan kembali jihad untuk membela bumi Aqsha kita, dan mendukung perlawanan dengan semua sarana yang kita miliki; sehingga kita dapat menggapai kembali kemuliaan dengan kemuliaan kelompok yang berada dalam tekanan zionis.  Imam Ahmad dan Thabrani meriwayatkan dari Umamah Al-Bahili, bahwa nabi saw bersabda:
لا تزال طائفة من أمتي على الحق ظاهرين، لعدوهم قاهرين، لا يضرُّهم من جابههم إلا ما أصابهم من لأواء، حتى يأتي أمر الله وهم على ذلك، قالوا : يا رسول الله وأين هم؟ قال: ببيت المقدس وأكناف بيت المقدس
”Akan selalu ada kelompok (thaaifah) dari umatku yang senantiasa berada di atas kebenaran, dan mampu mengalahkan musuh-musuh mereka.Tidak akan membahayakan mereka, orang-orang yang menyelisihi mereka kecuali hanya sekedar kesulitan hidup yang menimpa mereka, hingga tiba urusan Allah swt, dan mereka tetap berada dalam keadaan itu.Para shahabat bertanya, ”Ya Rasulullah, di manakah kelompok itu?Rasulullah saw bersabda, ”Di Baitul Maqdis dan sekitar Baitul Maqdis”.[Imam Ahmad dan Thabrani]
Karena itu, marilah kita ubah peringatan ini seperti yang diinginkan Allah SWT. Allah berfirman:
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
“Sesungguhnya yang demikian itu terdapat peringatan bagi siapa yang memiliki hati dan pendengaran, dan Allah menyaksikan itu semua”. (Qaaf:37)
Inilah manhaj Ikhwanul Muslimin… Imam Al-Banna pernah berkata tentang hakikat kebenaran ini: “yaitu tema yang tidak hanya sekedar kisah belaka namun sebagai ibrah dan pelajaran pada satu sisi dan sebagai sarana untuk bekerja pada sisi lainnya.
Allah Akbar dan segala puji hanya milik Allah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

MENERAJUI KESEJAHTERAAN SELANGOR